1. Definisi dan metologi ekonomi
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos) yang berarti “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar oikos dan nomos diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga”. Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Jadi ilmu ekonimi sangatlah berguna bagi masyarakat di seluruh dunia untuk menyelesaikan masalah ekonomi.
Metodologi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah, yang berhubungan dengan ekonomi, termasuk prinsip tentang pertimbangan ekonomi.
2. Masalah pokok ekonomi dan pengaruh mekanisme harga
Masalah pokok ekonomi dapat ditinjau dari 2 sudut pandang yaitu :
Menurut Teori Klasik, yang dipelopori oleh Adam Smith terdiri dari :
PRODUKSI, adalah segala tindakan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna / manfaat dari suatu barang.
Karena sifat manusia yang tidak pernah puas, maka berapapun yang diproduksi selalu tidak pernah mencukupi kebutuhan manusia, sehingga selama itu pula produksi menjadi masalah pokok ekonomi.
Sebagai contoh, seorang ibu yang pada tujuan awalnya hanya membeli satu barang di sebuah pusat perbelanjaan, seiring perjalanan menuju tujuannya tersebut, ia melihat banyak barang-barang bagus, dan selama perjalanan menuju ke tujuan utamanya tersebut sang ibu pun membeli barang-barang yang diluar dari tujuan utamanya.
DISTRIBUSI, adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan atau menyalurkan barang hasil produksi dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen akhir/pemakai. Contohnya adalah sebuah perusahaan susu terkenal mendistribusikan produknya ke toko, pasar swalayan, warung, dll.
Yang termasuk kegiatan distribusi diantaranya : Pengemasan, pensortiran/pemilahan, pengepakan, penyimpanan/pergudangan, pengangkutan, dll
Distribusi dapat dibedakan menjadi 2 cara :
Distribusi langsung, dimana barang hasil produksi langsung disalurkan ke konsumen akhir/pemakai.
Distribusi tidak langsung, dimana dalam penyalurannya melalui beberapa perantara, seperti : agen, grosir, eksportir, importir, komisioner, makelar, pedagang eceran, dll. Semakin panjang mata rantai penyaluran sangat dimungkinkan harga yang ditanggung konsumen akhir lebih mahal.
KONSUMSI, adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang. Sebagai contoh, sebuah keluarga di daerah kelapa dua selalu mengkonsumsi susu cair, karena susu cair dianggap sangat bermanfaat.
Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2 faktor :
Faktor Internal, seperti : pendapatan, selera karakter, kepribadian, motivasi.
Faktor Eksternal, seperti : kebudayaan, peradaban, lingkungan, status sosial, kebijakan pemerintah, dll.
Menurut Teori Modern
Menurut Paul A Samuelson, seorang pakar ekonomi, membedakan masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian, yaitu :
What (Apa yang akan diproduksi) Karena keterbatasan sumber daya faktor produksi dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas, maka harus dilakukan pemilihan barang apa saja yang harus diproduksi serta berapa jumlahnya agar memenuhi kebutuhan masyarakat dengan keterbatasan sumberdaya yang ada.
How (Bagaimana proses produksinya) Hal ini sangat tergantung dari ketersediaan sumber daya faktor produksi dari setiap wilayah/negara. Bagi negara maju akan menggunakan faktor produksi padat modal dengan teknologi majunya, sementara bagi negara yang berkembang akan menerapkan teknologi menengah tanpa mengesampingkan pendayagunaan sumber daya manusia yang ada sehingga tidak terjadi pengangguran yang tinggi.
For Whom (Untuk siapa hasil produksi ditujukan) Untuk masalah yang satu ini, pertimbangan ditujukan bagaimana caranya agar hasil produksi dapat memenuhi kebutuhan utama masyarakat serta dengan tingkat harga yang terjangkau oleh masyarakat yang menjadi pangsa pasarnya.
Menurut Richard Lipsey, menambahkan permasalahan perokonomian secara makro, yaitu tingkat inflasi, tingkat pengangguran dan kapasitas produksi
PENGARUH MEKANISME HARGA
Krisis finansial global yang terjadi sejak akhir tahun 2007 telah menyebabkan perlambatan ekonomi global secara bertahap. Diperkirakan daya beli masyarakat menurun. Banyak pihak yang mengatakan bahwa krisis hanya terjadi pada negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu diingat bahwa sebagian besar negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing market) menguasai 60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara maju. Karena itu, jika terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampak terhadap permintaan barang-barang dari negara-negara yang sedang tumbuh (emerging countries). Tentu hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha, khususnya industri.
Harapan untuk segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir tahun 2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan yang terus menurun, menyesuaikan suku bunga SBI, inflasi yang semakin terkendali serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi tersebut setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa Indonesia sudah mulai memasuki tahap recovery atau kebangkitan.
Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi dan sekaligus menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku bunga bank, inflasi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat dijadikan sebagai barometer.
3. SISTEM PEREKONOMIAN
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Perekonomian terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara, Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
Perekonomian pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan. Dikarenakan banyaknya produksi ditentukan oleh sumberdaya alam yang ada.
SUMBER
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
http://www.gudangmateri.com/2010/11/definisi-ilmu-ekonomi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_ekonomi