Rabu, 20 Maret 2013
Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran
1. Pengertian Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:
a. Permintaan absolut (absolut demand).
Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.
Contohnya, Dimas ingin membeli seperangkat komputer. Akan tetapi uang yang dimiliki Dimas tidak cukup untuk membeli seperangkat computer tersebut. Oleh karena itu keinginan Dimas untuk membeli seperangkat komputer tidak bisa terpenuhi.
b. Permintaan efektif (effective demand)
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai kemampuan membeli.
contohnya, Toni ingin membeli sebuah tas. Karena uang yang dimilikinya cukup, maka ia bias mendapatkan tas yang diinginkannya tersebut.
Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau di tawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Apabila ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Penawaran Individu
Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual.
contohnya, Pak Ahmad menjual pakaian batik sebanyak 20 lusin di rumahnya.
b . Penawaran Kolektif
Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan.
2. Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
contohnya, pada tahun 2000 harga bawang merah Rp. 30.000,-/kg maka permintaan pasar pada saat itu mencapai 300kg. dan pada tahun 2013 harga bawang merah mencapai Rp. 60.000,-/kg maka permintaan pasar turun menjadi 150kg.
Hukum Penawaran
Hukum penawaran berbunyi : bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
contohnya, harga sebuah apel Rp. 15.000,-/kg, maka jumlah jeruk yang ditawarkan di sebuah toko sebanyak 50 kg. Pada saat harga Rp. 17.000,-/kg toko tersebut menawarkan jeruknya sebanyak 60 kg. Hingga pada harga Rp. 20.000,-, jumlah jeruk yang ditawarkan sebanyak 110 kg.
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa, antara lain :
a. Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang/masyarakat turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Wati dari hasil menjual pakaian pada minggu pertama sebesar Rp. 200.000,- penghasilan tersebut hanya dapat untuk membeli gula sebanyak 10 kg. Tetapi ketika hasil menjual pakaian pada minggu kedua mencapai Rp.600.000,- Ibu Wati dapat membeli gula sebanyak 30 kg.
b. Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk juga dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu daerah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
c. Selera penduduk
Selera penduduk terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera penduduk terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari notebook dengan fasilitas yang lengkap , karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan notebook dengan fasilitas yang lengkap akan meningkat.
d. Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi adalah ketidaktetapan atau guncangan, sebagai contoh terhadap harga barang dan sebagainya, atas segala hal yang bisa dilihat di dalam sebuah grafik.
e. Harga barang yang di tuju
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
f. Harga barang subsitusi
Harga barang dan jasa subtitusi (Pengganti) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaos adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaos lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
g. Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)
Besar kecilnya permintaan di tentukan oleh tinggi rendahnya harga, tentu saja hal ini akan berlaku bila faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tidak ada perubahan (tetap) atau disebut ada dalam keadaan ceteris paribus.
Dalam keadaan seperti itu, berlaku perbandingan terbalik antar harga terhadap permintaan dan perbandingan lurus antara harga dengan penawaran seperti apa yang dikatakan Alfred Marshall. Yang menyebutkan bahwa perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan disebut sebagai hukum permintaan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran terhadap barang dan jasa, antara lain :
a. Harga barang yang dituju
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sebuah pensil meningkat dari Rp. 1.000,- menjadi Rp. 2.000,- , maka jumlah pensil yang penjual tawarkan juga ikut meningkat.
b. Biaya produksi dan ongkos
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
c. Tujuan produksi
Dengan tujuan memperoleh laba yang sangat tinggi, penjual atau produsen akan mengurangi penawarannya. Karena penawaran berkurang, barang atau jasa akan susah diperoleh, sehingga harga terus merangkak naik.
Bila harga sudah melambung tinggi baru penjual atau produsen menambah penawarannya (menjual barang yang selama ini ditimbun). Dengan cara demikian, produsen akan memperoleh laba yang sangat tinggi.
d. Teknologi yang digunakan
Teknologi yang digunakan sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan gula sebesar Rp. 5.000,- dengan harga jual sebesar Rp. 8.500,-/kg. Namun dengan menggunakan tekdnologi yang lebih modern, perusahaan gula tersebut mampu menekan biaya produksi menjadi Rp. 4.000,- dengan harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp. 8.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan gula tersebut dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
e. Harga barang subsitusi
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
f. Lain hal (factor sosial/politik)
4. Penentuan Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
SUMBER
http://windahapsari.blogspot.com/2012/02/penentuan-harga-keseimbangan.html
http://deryanpadu.wordpress.com/2011/04/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-permintaan-dan-penawaran/
http://deni2k6.wordpress.com/2010/02/24/hukum-penawaran/
http://andrie07.wordpress.com/2010/06/09/hukum-permintaan-dan-penawaran-konsep-elastis-dalam-ekonomi-macam-macam-biaya-dan-pendapatan-struktur-pasar-dan-pengertian-dan-jenis-jenis-uang/
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/ekonomi/MO_2/eko103_04.htm
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar